Saturday, April 24, 2010

Empat dan Satu.

Adakah suatu hari,
laut membentang di batas atmosfir?
Dalam bayang mega,
sang ombak menyapu awan.
Sisakan jejak pasir tanpa nada.

Bukankah
bulan merindu dalam bayang gerhananya?
Rusuki jiwa,
gelisahkan sunyi.
Berbisik ankara nan kasat mata.
Menyusup.
Menunggu di antara agar tak dikenal.

Berkelebat ribuan kata.
Dibebat aturan tetua,
jadi per klausa.
Beberapa tak selaras,
menggantung dipaksa.
Terkadang ada sudah di tanduk bibir.
ya disana saja.
Berputar di tempat.
Dikejar waktu,
ya disana saja.
Merengkuh angan kabut yang berlari.
tak pasti.

Lihat ultraviolet dibayang sagu kabut.
terik dibalik megah.
Menyapaku,
pada lentik anggun tak bernamanya.
Jejak petaka jejaka memantul maya,
saat satu tarik nafas luruh.
Sorga apa ini bernyawa kata syeitan?

No comments:

Post a Comment